PRAMUKA FATAHILLAH 02229 JAKARTA UTARA

Berawal dari gudep-gudep teritorial yang berpangkalan di lingkungan pesantren dan masjid, dengan visi dan misi yang sama maka dibentuklah Sako Pramuka sesuai dengan UU No. 12 tahun 2010. Dengan Undang-Undang ini diharapkan bisa memperkuat persaudaraan antar anggota Pramuka se-Indonesia.

Sesuai hasil musyawarah pada tanggal 31 Juli 2011 di Gedung DPP LDII, maka lahirlah beberapa keputusan seperti ciri khas dan pemberian nama sako yang akan diajukan ke Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kemenpora. Ciri khas yang jelas terlihat adalah kegiatan yang dominan bersifat keagamaan. Sedangkan untuk pemberian nama yang telah disepakati adalah SaKo Persada Nusantara.

Harapan kedepan dengan dibentuknya sako ini dapat memberikan warna baru untuk kegiatan kepramukaan sebagai suatu organisasi non politik yang bertujuan membangun pemuda dengan jiwa patriotisme.

Sesuai pertemuan sarasehan pada tanggal 25 Juli 2011 yang bertempat di Gedung DPP LDII Jakarta yang dihadiri oleh narasumber staff ahli Kemenpora bidang kepramukaan yaitu Bapak Prof. Amran Razak, diharapkan Sako Pramuka Persada Nusantara bisa memberi warna baru agar para pemuda Indonesia bisa tertarik mengikuti kegiatan Kepramukaan, dan sako bisa menjadi ajang silaturahmi, ajang pendidikan non-formal dalam pembentukan karakter bangsa yang bermoral.

Gerakan Pramuka dalam bentuk sako harus bisa menarik, memiliki daya tarik tersendiri untuk membentuk anak bangsa mencintai negerinya sendiri, jiwa Pancasila dan Patriotisme yang tinggi.

Selain itu hasil musyawarah tanggal 31 Juli 2011, telah mengajukan beberapa nama pengurus harian untuk tingkat Sako Cabang, Sako Daerah dan Sako Nasional. Secara de facto, Gudep Sekawan telah memiliki ikatan antar gudep yang meliputi Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang merupakan cikal bakal bertumbuhnya sako-sako Pramuka di beberapa Propinsi di Indonesia.